Minggu, 30 September 2012

Lubang Tambang Batu Bara Eks PT Dabara Belum Ditimbun

. Minggu, 30 September 2012
1 komentar

MUARA BUNGO - Walau tidak beraktivitas lagi, PT Dabara yang bergerak dalam tambang batu bara belum menimbun lobang bekas galian tambang di Desa Rantau Pandang, Bungo. Mirisnya, lokasi tambang itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman penduduk.

Kepala bidang pertambangan umum dinas ESDM Bungo Eko Prasetyo mengakui belum ditimbunnya bekas galian tambang itu. Menurutnya, saat ini PT Dabara telah tutup dan telah menyampaikan surat berhenti beroperasi terhitung sejak awal puasa lalu.

"PT Dabara bahkan sudah melakukan pemecatan terhadap seluruh karyawannya dan membayar semua kewajiban perusahan seperti pesangon," kata Eko Prasetyo lagi.

Namun, katanya, lubang bekas galian tambang batu bara itu tidak ditinggalkan begitu saja. Karena saat ini pihak pemegang izin usaha produksi (IUP) sedang
menajajaki pencarian Sub kontraktor baru.

"Sekarang mereka sedang mencarikan Subkon baru. Itu menurut keterang pemilik IUP kepada kita," jelasnya.

Disinggung tentang dana jaminan reklamasi, Prasetyo mengatakan jaminan rekalamasinya ada. Tapi sekarang kan belum bisa digunakan karena mereka masih mencari untuk DO kerjasama.(bt)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Sepekan, 20 Rakit Dompeng di Bungo Dibakar

MUARA BUNGO - Razia gabungan untuk memberantas penambangan emas tanpa izin (PETI) terus dilakukan jajaran Polres Bungo. Dalam sepekan ini, Polres Bungo melakukan dua kali razia yang dilakukan bersama warga ini telah 20 unit rakit dompeng yang dimusnahkan dengan dibakar.

Sebanyak 6 rakit dompeng dimusnahkan saat razia di Desa Sekampil dan Sei Beringin Kecamatan Pelepat Sabtu (29/9) lalu.

Sebelumnya, 14 rakit dompeng dimusnahkan pada Jumat (28/9) saat razia di Desa Tenam Kecamatan Bathin III. Namun dua pekerja berhasil ditangkap dan diamankan di Mapolsekta Muarabungo.

Namun, hingga kemarin (30/9) pemilik atau pemodal aktifitas terlarang ini belum terungkap. Polisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan pekerja untuk mengungkap toke dompeng itu.

"Kita masih mengembangkan dan mengumpulkan informasi untuk mengetahui pemilik dompeng itu," kata Kabag Ops Kompol Swittanto Prasetyo kemarin (30/9).

Diungkapkan Kabag Ops, razia yang dilakukan oleh Polsek Pelepat pada Sabtu (29/9) itu dilakukan bersama warga setempat. Saat sampai dilokasi dompeng, para pekerja melarikan diri dengan menceburkan diri ke sungai. Namun enam mesin dompeng yang ditinggalkan dibakar oleh warga.

"Razia dilakukan gabungan anggota Polsek dengan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Desa Senamat yang semuanya berjumlah sekitar 20 orang," ungkap Kabag Ops.(bt)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Tiga Pelajar di Pelepat, Bungo Curi 9 Tandan Sawit

MUARA BUNGO - Tiga orang pelajar SLTP di Kecamatan Pelepat, Bungo diamankan Polsek Pelepat sekitar pukul 13.20 kemarin (30/9). Mereka ditangkap polisi setelah dipergoki warga mencuri sawit di kebun milik Arwin warga Pasar Muarabungo.

Ketiga pelajar itu berasal dari Desa Senamat Kecamatan Pelepat yang masing-masing berinisial SW (14), MH (14) dan NI (13). Bersama mereka polisi juga mengamankan sembilan tandan sawit, sepeda motor Revo BH 3334 KR, parang dan keranjang.

Polisi menangkap tiga pelajar itu setelah mendapat laporan dari Arwin yang menghubungi Polsek Pelepat. Arwin yang berada di Muarabungo ini sebelumnya mendapat laporan dari Manalu (50) dan Purba (40) yang menyaksikan aksi pencurian itu.

Hingga sore kemarin tiga pelajar itu masih diamankan dan dimintai keterangan oleh penyidik. Pengakuan mereka, aksi pencurian itu sudah sering dilakukan mereka di kebun tersebut. "Mereka mencuri dengan kawan-kawan yang berbeda," kata Kapolsek Pelepat Iptu Surya Miftah kemarin.(bt)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Truk Batu Bara di Bungo Banyak Plat Luar

MUARA BUNGO - Walaupun hampir mencapai ribuan truk pengangkut bara yang beraktifitas di Bungo, rata-rata menggunakan nomor plat kendaraan di luar Bungo bahkan luar Provinsi Jambi.

Tidak hanya kondisi jalan di Kabupaten Bungo yang bisa terancam karena aktifitas ini, namun pendapatan daerah dari sektor pajak juga minim.

Ini diakui oleh Bupati Bungo H Sudirman Zaini saat menghadiri acara rapat kerja samsat II di Muarabungo belum lama ini.

"Angkutan batu bara di Bungo semuanya plat luar. Kebanyakan plat BA dan BM," ungkap Sudirman Zaini.

Katanya, dengan beroperasinya truk angkutan batu bara di Bungo dengan menggunakan plat luar, jelas merugikan Bungo. Pasalnya, pajak yang harus mereka setorkan bukan untuk kabupaten Bungo.

"Kita tidak dapat apa-apa, jadi kita harap ini ada solusinya," ujar Bupati dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekda Provinsi Syarahsaddin dan pihak dispenda Provinsi Jambi.

Katanya, jika semua truk angkutan batu bara yang ada di Bungo menggunakan nomor plat Bungo atau Jambi tentu saja bisa meningkatkan pendapat daerah.(bt)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Warga Cadika Muara Bungo Keluhkan PDAM

MUARA BUNGO - Warga Kelurahan Cadika kota Muara Bungo mengeluhkan sudah lima hari air PDAM Pancuran Telago tidak mengucur. Sehingga membuat warga setempat kewalahan. Terutama bagi warga yang tidak mempunyai sumur di rumahnya.

"Sejak hari Rabu lalu tidak ngalir, entah kenapa kita juga tidak tahu. Untung saya masih memiliki sumur, itupun airnya tidak banyak, bagi yang tidak ada sumur tentu kesulitan," ungkap salah satu warga Kelurahan Candika Minggu (30/9).

Katanya, macetnya layanan PDAM itu memang sering terjadi di RT 04, khususnya bagi warga jalan Cempaka.

Keluhan serupa juga datang dari warga lorong Fuso, di kelurahan dan kecamatan yang sama. Namun air tidak mengalir baru terjadi sejak dua terakhir. Warga di lorong ini juga mengakui kesulitan untuk mendapatkan air bersih jika PDAM tidak ngalir.(bt)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu, 15 April 2012

Buka Sampai Pagi, Warnet di Muara Bungo Langgar Perda

. Minggu, 15 April 2012
0 komentar

MUARATEBO - Sebagian besar warung internet (warnet) di kota Muarabungo beroperasi hingga dini hari. Padahal pemerintah kabupaten (Bungo) telah mengatur soal warnet dalam perda inisiatif dengan ketentuan warnet hanya boleh buka sampai pukul 01.00 dini hari.

Kondisi ini menjadi sorotan dari anggota DPRD Bungo, Zainun Nuri. Menurut politisi PPP ini, seharusnya Pol PP selaku aparat penegak perda menindak warnet yang melanggar itu. "Banyak warnet yang buka sampai pagi," katanya di gedung DPRD Bungo kemarin (16/4).

Tidak ada tindakan tegas dari Pol PP membuat wakil rakyat gerah. Itu menjadi pertanyaan bagi wakil rakyat itu. "Kita minta Pol PP menindak tegas warnet yang buka melewati jam yang telah ditetapkan dalam perda," timpal Arifin, anggota dewan lainnya.

Menurutnya, warnet buka sampai pagi itu menimbulkan efek negatif bagi pengunjung. Baik faktor kesehatan serta soal keamanan bagi pemilik sendiri. "Itu telah kita kaji saat pembuatan perda tahun 2010 lalu," tukasnya.(bt)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu, 08 April 2012

Remaja Diperkosa Ayah Tiri di Kebun Sawit

. Minggu, 08 April 2012
0 komentar

MUARABUNGO - Sungguh bejad tindakan yang dilakukan Abdul Kadir (31), warga Simpang Tebat, Kecamatan Muko-muko, Kabupaten Bungo. Dia tega memperkosa anak tirinya, sebut saja bernama Melati (14) di kebun sawit yang berada di Desa Rantau Keloyang, Kecamatan Pelepat.

Informasi yang dirangkum, perbuatan biadap pelaku itu terjadi pada, Kamis (5/4), sekitar pukul 16.00. Nasib naas yang menimpa Melati bermula ketika pelaku menjemputnya pulang kerja. Korban bekerja sebagai pelayan di sebuah Rumah Makan di Kecamatan Pelepat.

Entah setan apa yang bercokol dibenak Kadir, dia bukannya langsung membawa anak tirinya pulang. Kendaraan yang dibawanya diarahkan ke Desa Rantau Keloyang dan berhenti di areal kebun sawit yang sepi.

Disitulah pelaku mulai merayu anak tirinya agar mau diajak berhubungan badan. Namun korban menolak dan mencoba untuk melepaskan diri. Tapi pelaku yang telah dikuasai birahi langsung mencekik dan mengancam korban.

Perkebunan sawit yang sepi membuat pelaku leluasa untuk menumpahkan hasratnya. Setelah puas melampiaskan nafsu setannya, pelaku langsung pergi dengan meninggalkan korban sendirian di kebun sawit itu. Belakangan diketahui pelaku langsung melarikan diri setelah pemerkosaan itu.

Sementara korban keluar dari kebun itu dengan berjalan kaki. Sekitar satu jam berjalan, dia menemukan dusun terdekat dan karena hari sudah senja, dia menumpang menginap di salah satu rumah warga. Kamis pagi dia baru pulang dengan diantar tukang ojek.

Pada hari yang sama, dengan diantar ibu dan ayah kandungnya, korban melaporkan pemerkosaan itu kepada Polsek Muko-muko. Polisi langsung bergerak mencari pelaku namun diketahui telah melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran.

Kapolres Bungo AKBP Budi Warsono didampingi Kabag Ops Kopol Swittanto Prasetyo membenarkan laporan pemerkosaan itu. Katanya, pelaku telah melarikan diri setelah melakukan perbuatan tersebut. "Anggota Polsek setempat masih melakukan pengejaran," kata Kabag Ops.(bt)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Pengikut

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com