Senin, 19 Maret 2012

Kubu Ancam Kerahkan Pasukan dari Tebo, Merangin dan Darmasraya

. Senin, 19 Maret 2012

MUARABUNGO - Sebuah perselisihan antara warga Desa Sungaimengkuang Kecamatan Rimbotengah dengan suku anak dalam (SAD) berakhir dengan pembayaran ganti rugi Rp 900 ribu oleh warga yang tidak tahu menahu tentang kejadian tersebut. jika tidak dibayar maka SAD yang juga dikenal dengan suku Kubu itu mengancam mengerahkan pasukannya dari Tebo, Merangin dan Darmasraya untuk menyerang tiga desa di Kabupaten Bungo.

Informasinya yang dirangkum, kejadian ini bermula dari sebuah keributan yang terjadi di Desa Sungaimengkuang Sabtu malam lalu sekitar pukul 23.00. Tidak diketahui secara pasti penyebab keributan tersebut, karena beberapa saat setelah keributan situasi kembali tenang.

"Malam itu ada kegaduhan di depan rumah saya. Lalu saya datang melihat, namun semuanya telah bubar. Hanya ada satu orang yang masih dilokasi yakni anak SAD itu, tapi waktu saya tanya, dia bilang tidak ada apa-apa dan dia langsung pergi," kata Kasdi, warga setempat di temui di Mapolsek Kota kemarin (19/3).

Namun, keesokan harinya (Minggu, red) salah seorang warga SAD bernama Safarudin mendatanggi dirinya. Safarudin datang menanyakan kejadian yang terjadi di malam minggu itu.  "Safarudin saat itu meminta warga dusun (desa,red) hati-hati, karena SAD mau menyerang warga dusun Sungai Mengkuang, Sungai Buluh dan Tanjung Menanti," ungkap Kasdi.

Ancaman penyerangan dengan membawa pasukan mereka yang ada di Tebo, Merangin dan Dharmasraya itu bukan tan maksud. SAD mau damai asal warga bayar ganti rugi biaya pengobatan warga mereka yang terluka. Tapi warga menolak membayar, karena mereka tidak tahu soal keributan tersebut apalagi tentang warga SAD yang terluka.

Walau menolak, warga keder juga dengan ancaman SAD yang akan mengerahkan pasukan. Bersama ketua RT setempat mereka melapor ke polisi. "Setelah mendapatkan laporan, 70 personil dari anggota polsekta dan polres Bungo pada
Minggu malam hingga Senin (19/3) dini hari berjaga-jaga di Dusun Sungaimengkuang," kata AKP Alfian, Kapolsek Kota kemarin.

Penyerangan itu tidak terjadi, setelah polisi memediasi SAD untuk diajak berunding. Dengan membawa perwakilan SAD dan ketua RT melakukan pertemuan di Mapolsekta. Pertemuan yang berlangsung hingga sore kemarin itu cukup alot.

Perwakilan SAD yang ngotot minta ganti rugi dan mengancam untuk menyerang membuat ketua RT 17 Sungaimengkuang bersedia memberi bantuan sebesar Rp
900 ribu untuk biaya pengobatan SAD. "Kini telah damai. Setelah di bantu. SAD janji tidak akan ada keributan lagi," pungkas Kapolsek usai pertemuan itu kemarin.(bt)

Berita Terkait



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Pengikut

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com